Tokai adalah sebuah desa yang terletak di Prefektur Ibaraki, Jepang. Secara ekonomi, desa Tokai ditopang oleh sektor industri nuklir (pemerintah dan swasta).
Beberapa industri nuklir yang terdapat di Desa Tokai adalah: Japan Atomic Energy Agency (JAEA), Japan Proton Accelerator Research Complex (J-PARC), Nuclear Fuel Industries, The Japan Atomic Power Company Tokai No.2 Power Station (PLTN), Nuclear Professional School The University of Tokyo, Japan Irradiation Service, Mitsubishi Nuclear Fuel, Mitsubishi Nuclear Fuel Station.
Dengan ada banyaknya industri nuklir di desa Tokai (38 km2), maka tidak berlebihan bila saya menyebutkannya sebagai Desa Nuklir.
Pemerintah Desa Tokai pun melalui Disaster Prevention and Nuclear Energy Safety Section memberikan panduan apabila terjadi kecelakan nuklir.
Pada tulisan ini, saya mau membagikan beberapa informasi mengenai persiapan menghadapi kecelakaan atau bencana nuklir yang dirangkum dari pamplet/brosur yang diterbitkan oleh Pemerintah Tokai dan dibagikan kepada setiap warga masyarakat yang tinggal di Desa Tokai.
Nuclear Emergency
PLTN dan fasilitas nuklir lainnya secara serius untuk mencegah terjadinya pelepasan material radioaktif apabila terjadi kecelakaan atau bencana nuklir. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi situasi dimana radioaktif tersebar ke lingkungan diluar fasilitas nuklir tersebut dan dapat mengontaminasi lingkungan dan masyarakat yang ada disekitarnya. Situasi seperti ini disebut dengan “nuclear emergency”.
Karakteristik dari Nuclear Emergency
Nuclear Emergency mempunyai karakter yang unik dan berbeda dibandingkan bencana alam seperti banjir, kebakaran maupun gempa bumi.
- Kita tidak bisa menggunakan kelima indra untuk mendeteksi radiasi. Hal ini dikarenakan sifat radiasi yang tidak terlihat, tidak berbau, dan tidak bersuara.
- Kita tidak bisa menduga-duga penyebaran radiasi secara mandiri. Penyebaran radiasi hanya dapat diukur menggunakan alat khusus, salah satunya detector radiasi.
Nuclear Preparedness
Apabila terjadi kecelakaan atau bencana nuklir, maka ada hal mendasar yang perlu diketahui mengenai radiasi dan radioaktifitas secara benar. Hal ini berguna dalam mengambil tindakan yang benar untuk meminimalisir terpapar radiasi.
Tiga prinsip dasar untuk mengurangi tingkat paparan radiasi pada saat nuclear emergency:
- Menghalangi radiasi menggunakan perisai yang sesuai seperti beton (concrete).
- Mengatur jarak aman dari sumber radiasi.
- Mengurangi waktu paparan.
Dapatkan Informasi yang Akurat
- Dapatkan informasi akurat dari sumber terpercaya melalui radio, TV, sosial media.
- Jangan percaya kepada rumor atau informasi palsu.
- Tetap di dalam rumah sampai ada instruksi lebih lanjut dari pemerintah setempat.
- Tukar informasi yang benar dengan tetangga dan cek kondisi mereka.
- Jangan mencari informasi melalui telepon karena ada kemungkinan line telepon tidak bisa digunakan.
Evakuasi
Shelter indoors
- Tutup semua pintu dan jendela.
- Matikan sistem ventilasi udara.
- Matikan AC.
- Pastikan untuk mencuci wajah, tangan, ganti pakaian, serta tempatkan pakaian tersebut di kantong plastic atau tas.
- Selalu update informasi melalui TV, radio atau internet.
Hal yang dilakukan sebelum Evakuasi
- Matikan seluruh peralatan elekronik dan saluran gas.
- Tutup pintu dan jendela.
- Bawa barang-barang yang berharga, obat-obatan tapi tetap seminimalis mungkin.
Demikian informasi yang bisa dibagikan dan semoga bermanfaat.
Kerjaan seorang peneliti nuklir
Sudah cukup lama tidak menulis di blog ini. Alasan klasik tentu saja lagi sibuk dengan kerjaan di kantor/lab. Oleh karena alasan itu pula, saya akhirnya terpikir untuk membagikan sedikit cerita mengenai kegiatan seorang peneliti nuklir, “Sehari bersama peneliti nuklir”. 08.00 JST Sekitar jam 8 pagi, aktifitas pertama dimulai, yaitu bangun pagi. Hehe Jam kerja yang … Continue reading “Kerjaan seorang peneliti nuklir”

Celotehan Suami Istri (CSI) #15: Salah Harga!
Sabtu ini kita tidak ada rencana khusus pergi jalan-jalan. Kami pun memutuskan untuk jalan ke AEON yang ada di desa Tokai sekedar untuk belanja kebutuhan sehari-hari dan mengajak Henokh bermain di Game Center yang ada di lantai 2 AEON. Saya menemani Henokh bermaij di lantai 2, sedangkan Mami Henokh belanja di supermarket yanh ada di … Continue reading “Celotehan Suami Istri (CSI) #15: Salah Harga!”

Celotehan Suami Istri (CSI): #14. Toilet Bocor!!!
Ini adalah minggu pertama Laura tinggal di Jepang tepatnya di Kota Kawasaki kelurahan Miyamae. Meskipun belum sampai seminggu tinggal di Jepang, bukan berarti ini pertama kalinya Laura ke Jepang. Dia sudah beberapa kali ke negara ini sebagai turis mengunjungi suami pada saat menjalani “Long Distance Marriage”. Ternyata menjadi turis dan “penduduk lokal” adalah dua hal … Continue reading “Celotehan Suami Istri (CSI): #14. Toilet Bocor!!!”